Pandemi Covid 19 belum juga berakhir. Tidak hanya di Indonesia, berbagai negara dunia lainnya juga masih dihantui penularan virus Corona. Padahal beberapa negara sudah bisa dikatakan berhasil mengatasi wabah Corona dengan jumlah kasus yang sempat menurun drastic. Namun kenyataannya kini malah meningkat kembali dengan jumlah kasus lebih banyak. Beberapa negara yang mengalami priode gelombang kedua kasus Covid 19, antara lain seperti Singapura, Malaysia, Taiwan, hingga India.
Pandemi Covid 19 yang belum akhir ini memunculkan kejenuhan sekaligus pertanyaan, sebenarnya kapan Corona berakhir?
Menjawab pertanyaan ini, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menjelaskan, ada kemungkinan virus Corona tidak akan pernah benar-benar hilang. Bahkan menurutnya nantinya kasus penderita Covid 19 akan menjadi layaknya penyakit flu. “Kemungkinannya bersifat ‘permanen’. Dalam arti tidak akan hilang. Skenarionya itu, bisa menjadi endemic atau seperti flu musiman, tapi masih bisa merenggut nyawa,” cuitnya dalam akun media sosial pribadinya.
Pendapat senada juga dilontarkan Dr. William Schaffner, seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt. Menurutnya sepertinya Covid-19 saat ini siap untuk menjadi penyakit endemik, yakni penyakit yang selalu menjadi bagian dari kita. “Kami telah diberi tahu bahwa virus ini akan hilang. Tetapi virus ini tidak akan hilang,” ungkanya seperti yang dilansir dari CBS News. Dia menambahkan, “Kita perlu mengendalikannya. Kita perlu mengurangi dampaknya. Tapi itu akan mengganggu kita di masa mendatang. Dan maksud saya, selama bertahun-tahun.”
Pandemi Tak Berakhir Tahun Ini
WHO (World Health Organisation) sudah memberi peringatan bahwa mustahil mengharapkan pandemi Covid 19 bisa berakhir pada akhir tahun ini, meski penularan virus mulai terkendali. “Saya pikir ini akan sangat prematur dan saya pikir tidak realistis untuk berpikir bahwa kita akan menyelesaikan virus ini pada akhir tahun ini,” kata kepala program kedaruratan WHO, Michael Ryan, yang dikutip dari New York Post. “Jika vaksin bisa berdampak tidak hanya pada kasus kematian dan rawat inap pasien, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap dinamika penularan dan risiko penularan, saya yakin kita akan mempercepat pengendalian pandemi ini,” tambahnya.
Apa yang dikatakan petinggi WHO juga diamini oleh Epidemiolog dr Pandu Riono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI). Dia memperkirakan masyarakat masih harus menghadapi pandemi COVID-19 dalam waktu yang lama. Dia memprediksi pandemi ini baru akan selesai dalam jangka waktu satu hingga dua tahun mendatang, bahkan bisa jadi lebih lama lagi.
Selalu Bermutasi
“Memang ancaman virus yang selalu bermutasi ini membuat kita harus selalu siap, dalam jangka waktu yang cukup lama. Tidak mungkin tahun ini selesai, tidak mungkin tahun depan. Mungkin bisa tahun depannya lagi, atau tahun depannya lagi, kita masih belum tahu bagaimana ini bisa berakhir,” pungkasnya.
Tidak bisa dipastikannya kapan pandemi Covid 19 ini akan berakhir, tidak lepas dari dampak dari mutasi virus Corona yang terjadi selama ini. Dimana dampaknya terutama pada tingginya lonjakan kasus baru Covid 19. Dan dr Pandu mewanti-wanti hal ini juga bisa terjadi di Indonesia.
Ia mengambil contoh kasus gelombang kedua Covid 19 di India. Pada awalnya kasus di India sempat turun drastis, namun kembali naik kasusnya bahkan melebihi gelombang pandemi awal. Ini lantaran protokol kesehatan tak lagi menjadi perhatian.
“Ketika kita kagum sama India bisa menurunkan angka yang tinggi sekali kemudian turun drastis dan ternyata itu membuat masyarakat lalai seakan-akan kehidupan sudah normal,” jelasnya. dr Pandu juga memberi contoh hal yang sama terjadi di Thailand, sempat berhasil menekan kasus Covid 19, kini lonjakan kasus kembali terjadi, dan wisata yang semula akan dibuka kembali ditutup.
Bagaimana dengan Herd Immunity?
Disebutkan salah satu cara untuk mengatasi pandemic Covid 19 dengan membentuk Herd Immunity atau kekebalan imunitas. Maksudnya sudah sebagian besar masyarakatnya kebal terhadap Covid 19. Baik itu karena sudah divaksinasi atau sudah pernah terinfeksi Covid 19 sehingga tubuhnya sudah membentuk sistem imun sendiri.
Namun menurut Prof Zubairi, Herd Immunity tidak akan tercapai di waktu dekat. Kondisi Corona di Indonesia, masih jauh dari target Herd Immunity yang membutuhkan kondisi 70 persen masyarakat Indonesia sudah mempunyai sistem imun terhadap Covid 19. “Yang jelas tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Tingkat kekebalan yang diperlukan untuk mencapai itu di angka 70 persen dan kita masih jauh” tegas Prof Zubairi.
Apa Yang Harus Dilakukan ?
Dengan kondisi pandemi Covid 19 yang diperkirakan masih butuh waktu lama untuk hilang, lalu apa yang harus dilakukan agar terhindar dari penularan Covid 19 sekaligus menekan angka kasus positif agar tidak ‘meledak’?
Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Tidak ada cara lain yang paling ampuh untuk mencegah penularan Covid 19, selain dengan tetap patuhi protokol keseharan secara ketat. Jangan pernah lalai dan abai untuk melakukan protokol kesehatan di manapun berada.
Lakukan vaksinasi
Vaksinasi juga menjadi cara yang terbukti bisa menekan kasus Covid 19, terutama angka kematian karena Covid 19. Namun perlu diingat, nilasi efikasi vaksin yang digunakan saat ini belum ada yang 100% menjamin kebal terhadap Covid 19. Banyak terjadi kasus sudah 2 kali divaksin namun bisa bisa tertular. Jadi tetap jaga protokol kesehatan meski sudah divaksin. Atau Anda bisa melakukan Tes Antibodi Kuantitatif untuk mengetahui kadar antibody di dalam tubuh setelah melakukan vaksinasi.
Segera lakukan Tes Covid 19
Jika Anda merasa mengalami gejala Covid 19, jangan ragu untuk segera melakukan Tes Covid 19. Karena ini menjadi langkah awal untuk mencegah penularan Covid 19. Begitu dengan cepat diketahui jika positif Covid 19, maka bisa secepatnya melakukan isolasi mandiri agar tidak menulari orang di sekitar.
Jadi jika merasakan gejala gangguan kesehatan yang mendekati gejala infeksi Covid 19, segera periksakan diri dan melakukan Covid 19 test. Homecare24 menyediakan layanan Covid 19 Test yang dapat mempermudah Anda. Homecare24 menyediakan layanan Covid 19 Test secara homeservice yaitu dapat dilakukan di rumah atau lokasi Anda berada. Selain itu juga tersedia layanan Covid 19 Test secara Drive Thru, jadi Anda cukup tetap berada di dalam kendaraan
Artikel dimuat di www.homecare24.id