Skip to content

Menjawab Keraguan Gaji Kecil Sulit Punya Rumah Sendiri

Memiliki rumah sendiri adalah impian semua orang. Kalau hal ini masih menjadi impian, maka berjuanglah untuk memujudkannya. Namun, bisakah memiliki rumah sendiri dengan gaji kecil?

Rumah adalah kebutuhan dasar manusia, selain sandang dan pangan. Kediriannya bukan hanya sebagai tempat tinggal semata namun lebih dari itu rumah adalah pusat kebudayaan terkecil yang melekat padanya berbagai fungsi.

Selain memiliki fungsi pendidikan dan pengajaran (Madrasah), rumah adalah tempat  paling tepat untuk berbagi pengalaman dan kasih sayang antar anggota keluarga. 

Fungsi lain, meskipun kecil dan berada di pinggiran kampung sekali pun, rumah adalah tempat yang mampu memberikan ketenangan dan kedamaian serta sumber inspirasi yang tak terbatas bagi penghuninya.

Dalam kaitannya dengan masa depan, rumah adalah aset investasi yang menguntungkan bagi pemiliknya karena harganya yang terus naik.

Karena itu pula, memiliki rumah sendiri adalah hal yang diharapkan banyak orang, lebih-lebih setelah menikah dan berkeluarga.. 

Ya, mempunyai rumah sendiri memang memberi banyak keuntungan ketimbang mengontrak atau tinggal bersama orang tua..  

Selain keuntungan dari segi privasi, tinggal di rumah sendiri juga mendatangkan rasa aman, memiliki prestige, bahkan bernilai investasi yang bisa diwariskan kepada anak kelak.    

Keuntungan memiliki rumah sendiri.

Privasi Lebih Aman dan Terjamin

Dalam hidup ada hal-hal pribadi dan sensitif yang tidak boleh diketahui orang lain, bukan? Nah memiliki rumah sendiri menjamin privasi pemiliknya.

Burung

Tak Perlu Berfikir Biaya Sewa dan Bebas Mau Apa Saja

Selain bebas biaya sewa bulanan atau tahunan, memiliki rumah sendiri memberikan kebebasan bagi pemiliknya melakukan apa saja seperti mendekorasi, merenovasi, mengecat ulang, dan sebagainya.

Menunjukan kemampuan dan Kebanggan Diri (Prestise)

Memiliki rumah sendiri menunjukkan kemampuan seseorang yang membanggakan. Apalagi kalau masih muda dan belum menikah.

Aset Investasi yang Menjanjikan dan Bisa diwariskan

Rumah bisa menjadi aset investasi yang menjanjikan karena harga rumah akan terus meningkat setiap tahunnya. Investasi ini bahkan bisa diwariskan pada anak..

Jika masih berangan-angan mempunyai rumah sendiri, maka pastikan itu menjadi kenyataan..

Pertanyaan umum

Gaji Kecil Bisakah Punya Rumah?

Ya, pertanyaan ini ada di benak hampir semua orang terutama generasi milenial dan pasangan muda dengan gaji kecil atau di bawah UMR.

Bagaimana tidak, harga rumah selalu melonjak naik tiap tahunnya. Di sisi lain kenaikan ini tidak dimbangi dengan peningkatan gaji dan penghasilan. Inilah yang membuat banyak orang merasa pesimis memiliki rumah pertama mereka. 

Mengkaji berbagai sumber, rerata kenaikan harga rumah di kisaran 2-5% setiap tahunnya. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang berpenghasilan rendah.

Menurut pengamat, kenaikan harga rumah ini dipengaruhi banyak faktor. Selain lahan untuk hunian yang semakin langka dan jumlah penduduk yang terus bertambah, kenaikan harga rumah juga disebabkan karena  inflasi (properti).

Inflasi menimbulkan efek domino.karena menyebabkan kenaikan harga-harga mulai dari biaya tempat tinggal konsumen rumah tangga, material bangunan, transportasi, tenaga kerja dan sebagainya.

Meskipun harga rumah terus naik, namun bukan berarti mustahil untuk diwujudkan. Fakta membuktikan bahwa orang bergaji rendah pun namun bisa memiliki rumah sendiri.

Pp Shape2
Portfolio Agency Memphis 2

www.ceicdata.com – Indonesia Pertumbuhan Harga Rumah

Geometric 16
Geometric 7
Geometric 16
Pp Banner Circle
Pp About Cirle
Gemetric 29
Gemetric 29
Pengalaman Empiris

Nothing is Impossible! Gaji Kecil pun Bisa Punya Rumah Sendiri

Berkaca pada pengalaman keluarga saya dalam upaya memiliki rumah, maka gaji kecil sekalipun tak menjadi halangan untuk memiliki rumah. 

Rumah Pertama

Dulu, rumah pertama keluarga saya dibeli ketika gaji ayah masih di bawah 5 jutaan. Rumah itu dibeli karena ayah sudah ‘merasa bosan’ menjadi ‘kontraktor’ alias selalu pindah-pindah kontrakan bertahun-tahun.hampir 10 tahun kata ayah.    

Setahun, biaya yang harus dikeluarkan adalah 9-10 juta. itu pun untuk lokasi di pelosok kampung . Kalau dimapping, sebulan harus mengeluarkan dana hampir satu juta. Itu belum untuk kebutuhan lain-lain. 

Saat itu saya masih duduk di bangku SD dan adik saya masih TK. Artinya, kebutuhan hidup memang relatif masih kecil dan terjangkau. Cerita ayah. 

Namun ayah berfikir bahwa seiring perjalanan waktu kebutuhan pasti semakin banyak. Maka, memiliki rumah harus menjadi prioritas utama yang tak bisa ditunda-tunda. Begitu cerita ayah.

Nah, berbekal tabungan untuk DP (down payment), akhirnya ayah ‘memaksakan diri’ mengajukan kredit kepemilikan rumah melalui sebuah bank nasional.  

Karena ada kewajiban angsuran rumah tiap bulannya inilah akhirnya keluarga betul-betul “mengencangkan ikat pinggang”.

Saya diajarkan untuk hidup hemat, tidak membeli barang yang tidak dibutuhkan, mengurangi jalan-jalan dan makan di luar rumah, dan ibu saya memulai bisnis kecil-kecilan untuk menambah pemasukan.   

tips and advice

Cara Memiliki Rumah Meskipun Gaji Kecil

Pengalaman adalah guru yang utama, begitu kata bijak mengatakan. 

Apa yang dilakukan keluarga saya dulu memberikan menginspirasi inspirasi bahwa bagaimana pun caranya saya memang harus mempersiapkan sejak dini agar bisa memliki rumah kelak.

Apalagi saya sendiri memang berkeinginan mewujudkan hal itu sebelum menikah (usia 25 tahun).   

Pp Banner Circle

Dua tahun belakangan ini saya pun menyisihkan penghasilan untuk ditabung. 

Karena keinginan yang besar untuk memiliki rumah sendiri, saya pun menahan diri untuk tidak membeli barang-barang yang tidak perlu.Berat memang karena setiap gajian otak selalu memprovokasi untuk beli ini dan itu. 

Namun hal penting yang dapat dari pengalaman keluarga adalah, saya menyakini bahwa tidak mustahil memliki rumah meskipun gaji masih kecil. Syaratnya adalah memiliki semangat dan komitmen serta mengikuti cara-cara yang direkomendasikan banyak orang. 

Berikut beberapa beberapa hal yang harus dilakukan bila ingin memiliki rumah sendiri namun gaji masih kecil.

Tidak Menunda Rencana Membeli Rumah

Menunda rencana memiliki rumah justru berpotensi mempersulit diri Kenapa?

Pertama, harga rumah terus naik setiap tahunnya. Menunda rencana memiliki rumah justru sulit menjangkau harga rumah yang terus naik tersebut karena di saat yang sama dana yang harus disiapkan juga besar.

Kedua, usia yang terus bertambah. Bila membeli rumah dengan cara kredit ada batas usia yang disyaratkan. Semakin bertambahnya umur akan semakin kecil kemungkinan pinjaman diterima karena batas usia pelunasan kredit umumya 55 tahun.

Bijak Mengelola Keuangan

Memiliki rumah apalagi dengan cara kredit jelas membutuhkan DP atau uang muka. Dan itu harus dipersiapkan. Dengan penghasilan yang masih rendah maka perlu mengelola keuangan dengan baik. Salah satu caranya adalah Dalam hal ini dengan memiliki skala prioritas .

Saya sendiri menggunakan formula 30% dari penghasilan untuk ditabung, 10% untuk infaq dan shodaqoh, 20% untuk membantu kebutuhan keluarga dan sisanya untuk konsumsi.

Kalau saat ini usia saya adalah 20 tahun, maka lima tahun ke depan setidaknya akan terkumpul dana sekitar 80 jutaan untuk DP rumah. Jumlah ini pasti membantu untuk memiliki rumah sendiri meskipun hanya type 45.

Cari Pemasukan Tambahan

Jika gaji tidak cukup, mencari pemasukan tambahan di luar gaji menjadi alternatif yang mauk masuk akal. Pekerjaan sampingan bisa berupa apa saja asal tidak mengganggu pekerjaan utama. Saya sendiri memilih mendapatkan pemasukan tambahan dengan menjadi seorang freelancer desain grafis.

Mengikuti Program Pemerintah

Sebenarnya pemerintah telah mengeluarkan banyak program untuk membantu masyarakat memiliki rumah sendiri, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.

Kita bisa mengikuti program-program tersebut seperti Program Satu Juta Rumah, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Program Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), Program Kredit Kepemilikan Rumah Subsidi Selisih Bunga (KPR SSB), Program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), dan sebagainya.

Baca informasi menarik

Investasi

Saya sendiri berfikir bahwa menyimpan uang di tabungan apalagi dalam waktu lama bukan pilihan terbaik. Saya justru tertarik untuk “melipat gandakan uang” tersebut dengan cara berinvestasi.

Ada banyak cara untuk menginvestasikan uang seperti menanam modal di tempat usaha teman, saudara atau relasi. Bisa juga menginvestasikan uang dalam bentuk investasi lain seperti emas, deposito, reksadana, atau investasi properti.

INVESTASI YANG PERLU KAMU KETAHUI

EBA Ritel Produk Investasi PT SMF (Persero)

Saat ini investasi tidak lagi hal asing bagi masyarakat Indonesia. Investasi bukan lagi hanya untuk masyarakat menengah dan atas, namun juga sudah menjadi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.

Kalau ingin berinvestasi di pasar modal, masyarakat bisa menemukan berbagai jenis instrumen mulai dari saham, reksadana, obligasi, hingga EBA (Efek Beragun Aset – Asset-Backed Security)

Khusus untuk EBA, ini adalah instrumen pasar modal ini berupa surat berharga dari sekumpulan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). 

Di Indonesia, EBA ini ada yang berbentuk Surat Partisipasi (SP) yang umum disebut EBA-SP.  

EBA ini diterbitkan melalui proses sekuritisasi maka oleh pemiliknya dapat dijualbelikan di pasar sekunder (pasar keuangan sekuriti yang telah diterbitkan dalam penawaran umum perdana).

Bila seseorang membeli EBA SP ini maka itu sama dengan membeli tagihan KPR dari perbankan.

Pt Smf
Foto -mediabumn.com
EBA SP ini diterbitkan pertama kali pada tahun 2009. Namun baru akhir 2018 PT. Sarana Multigriya Finansial Persero (SMF) meluncurkan program EBA kepada investor retail yang akhirnya sebagai EBA Ritel.

PT. Sarana Multigriya Finansial (SMF) itu sendiri adalah perusahaan BUMN bidang pembiayaan perumahan (sekunder). Pembiayaan dilakukan dengan menyediakan dana jangka panjang yang diproporsikan untuk mendorong pertumbuhan sektor perumahan rakyat.

BUMN yang kegiatan utamanya fokus pada Refinancing dan Sekuritisasi ini berdiri pada Juli 2005 berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 5/2007 dan sahamnya 100% dimiliki oleh negara.

Di Indonesia, SMF ini satu-satunya penerbit EBA-SP yang diatur dalam peraturan OJK Nomor 23/POJK.4/2014. 

Hingga akhir tahun 2020, SMF telah memfasilitasi 14 transaksi sekuritisasi dengan akumulatif transaksi sebesar Rp 12,78 T dengan rating EBA selalu id AAA.

EBA Ritel SMF ini fleksibel dan cocok dijadikan instrumen investasi jangka menengah (3-5 tahun) bagi para millenial (passive Income). Secara periodik investor akan mendapatkan pengembalian (return) bunga dan pokok sebagian. 

Tentang resiko dari EBA SP Ritel ini termasuk rendah yang dipengaruhi fluktuasi harga pada pasar sekunder yang diakibatkan oleh perubahan suku bunga, serta risiko pelunasan KPR lebih awal yang dapat mempengaruhi yield yang diterima investor.

Yuk, simak! Ini dia cara kerja, karakteristik dan benefit serta cara mudah berinvestasi EBA Ritel SMF. 

Alur Kerja Eba Ritel 2
Registrasi
Direction Arrows
Step 01
Pemesanan
Direction Arrows
Step 02
Pembayaran
Direction Arrows
Step 03
Konfirmasi
Step 04
Instagram

Stay Connected

Follow Instagram Resmi Inveseries dan PT. Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk mendapatkan informasi-informasi menarik terkait EBA Ritel.

LET'S GO!

Akhir Tulisan

“Don’t dwell on what went wrong. Instead, focus on what to do next. Spend your energy moving forward together towards an answer.”

Setelah membaca artikel ini saya yakin kita sudah mendapatkan pemahaman yang lebih baik, bahwa gaji kecil atau pengasjilan rendah bukan hambatan untuk memiliki rumah.

Yang penting adalah, tidak menunda keinginan, bijak mengelola keuangan, menghemat biaya hidup, mengikuti program pemerintah, mencari tambahan penghasilan berinvestasi. Let’s go!

Terima kasih telah membaca artikel berjudul “Menjawab Keraguan Gaji Kecil Sulit Punya Rumah Sendiri”. Semoga bermanfaat.

dampak perubahan iklim 2
IQair 01
kualitas udara di dunia
polusi di dinOnesia webp

connect

bicycle.png

Check Out My Works.

Take a peek inside our Wonderworld

About me

Sekelumit Tentang Saya

Saya hanyalah seorang blogger pemula yang mempunyai antusias besar dalam bidang Desain Grafis Digital, Fotografi and hal-hal kreatif lainnya.

Saya hidup dalam imaginasi yang bebas. Ketika saya melihat matahari terbit, untuk sepersekian detik saya selalu ingin manifestasikannya dalam garis-garis warna yang bernilai. Dan, mungkin cocok untuk bisnis anda.

What I Do

Saya Melakukan Banyak Hal Amazing

Graphic Design

Saya mengerjakan berbagai karya desain grafis dari mulai logo, poster, leaflet, kartu nama, kemasan produk, dan berbagai material promosi yang dibutuhkan dunia usaha

Photography

Berbekal sebuah karema DSLR, saya juga meyediakan jasa fotografi untuk wedding, cover produk, food, dan untuk berbagai kegunaaan lainnya

Media Social Handling

Saya cukup banyak waktu untuk menghandel postingan berbagai media sosial seperti instagram, facebook, twitter dan sebagainya bagi usaha dan institusi anda

Skill

Tools dan Skill Untuk Berproses

Photoshop 88 %
Ilustrator 85 %
Photography 92 %
Animasi 75 %
Video Editing 80 %

Jangan Ragu Menghubungi Saya